Atasi Stres di Tempat Kerja dengan Germas dan Curhat

Salah satu hal yang tidak bisa dihindari dari bekerja selain bisa bertemu dengan mantan adalah stres. Tekanan dari atasan, tuntutan pekerjaan, lingkungan kerja, masalah di rumah yang terbawa hingga ke tempat kerja bahkan hingga deadline pekerjaan membuat setiap orang yang bekerja rentan untuk mengalami stress. Stres itu alami dan hal yang normal. Jangankan bagi orang dewasa yang telah bekerja, pada anak-anak dan remaja saja stress juga bisa datang. Saat menjelang Ujian Nasional misalnya. Masalahnya, sejauh mana sih kita mengatasi dan mengelola stress?

Ah, stres doang!

Eits, meski kelihatannya sepele, stres tidak boleh dipandang sebelah mata. Hal ini dikarenakan stres  merupakan salah satu bagian dari kesehatan jiwa. Ingat pepatah, "Di dalam jiwa yang sehat terdapat tubuh yang sehat"? Itu artinya, jiwa yang tak sehat akibat stres dapat menyebabkan berbagai penyakit fisik. Bahkan pada titik tertentu stres dapat mengantarkan seseorang pada kematian. Bukankah banyak orang yang memutuskan untuk bunuh diri karena stres? Waduh?!
Stres sih boleh, tapi jangan sampai makan leptop juga kaliii (dokpri)
Sadar akan pentingnya masalah kesehatan, untuk itulah Kementerian Kesehatan RI mengadakan upaya preventif berupa kegiatan temu blogger dengan tema "Kesehatan Jiwa di Tempat Kerja". Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Kementerian Kesehatan RI di Kuningan pada Rabu, 4 Oktober 2017 dengan mengundang beberapa ahli di bidang kesehatan jiwa dalam rangka menyambut Hari Kesehatan Jiwa Sedunia yang jatuh pada 10 Oktober 2017. Oh ya, kesehatan jiwa tak berarti gila ya, namun masalah yang terjadi pada kesehatan secara nonfisik atau psikologis. Meski menyerang nonfisik, masalah kesehatan jiwa saling terkait dan mempengaruhi terhadap kesehatan fisik, seperti penyakit jantung, diabetes, HIV/AIDS, TBC, malaria bahkan gangguan tumbuh kembang pada anak.

Logo Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (dok. mentalhealthconcern.org)
Kenapa Kemenkes berfokus pada kesehatan di tempat kerja? Hal itu karena kesehatan bagi orang-orang yang bekerja itu penting sekali karena berpengaruh pada keluarga. Terlebih jumlah penduduk Indonesia yang telah bekerja cukup tinggi. Pada Februari 2017 tercatat ada sekitar 131.55 juta jiwa penduduk Indonesia yang bekerja. Terdapat 4 kemungkinan yang memberikan pengaruh pada keluarga tergantung kondisi kesehatan pekerja dan keluarga. Pertama, jika keluarga dan pekerja sehat, maka keluarga akan bahagia. Kedua, jika keluarga sakit namun pekerja sehat, maka akan menciptakan beban keluarga. Ketiga, jika keluarga sehat namun pekerja sakit, maka akan menimbulkan masalah keluarga. Keempat, jika keluarga sakit dan pekerja sakit, maka akan menghasilkan bencana keluarga. Sebelum kemungkinan buruk terjadi, maka sudah seharusnya kita melakukan antisipasi sedini mungkin.

Dalam temu blogger bareng Kementerian Kesehatan, terdapat berbagai fakta mengejutkan di balik masalah kesehatan jiwa di tempat kerja. Apa sajakah itu? Check this out!

1. 1 dari 6,8 orang mengalami masalah kesehatan jiwa di tempat kerja (14,7%).
2. Wanita yang bekerja penuh waktu waktu rentan mengalami kesehatan jiwa hampir 2 kali lebih besar ketimbang pria yang bekerja penuh waktu. Skala perbandingannya adalah 19,8% vs 10,9%.
3. Menurut sebuah penelitian, 12,7% dari ketidakhadiran  di tempat kerja di Inggris berkaitan dengan masalah kesehatan jiwa.
4. Sebuah survey di Indonesia menunjukkan bahwa pada salah satu perusahaan kimia dengan melibatkan 1900 pekerja, 20% di antaranya mengalami gangguan mental emosional. Survey ini dilakukan oleh Muchtaruddin Mansyur dari Universitas Indonesia.
5. Rata-rata 36 hari kerja hilang dikarenakan depresi.
6. 10 persen pekerja mengajukan cuti karena depresi.
7. Dan masih banyak lagi!

Tak sampai di sini saja, masalah kesehatan jiwa juga menyebabkan kerugian secara global. Tahukah kamu? Penanganan masalah kesehatan jiwa menghabiskan biaya sebesar 2.5 triliun USD dan bahkan diperkirakan akan terus bertambah mencapai 6 triliun USD pada 2030 di seluruh dunia. Waw!

Menyadari pentingnya masalah kesehatan jiwa, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan telah menjamin kesehatan setiap warganya di dalam Undang-undang. Dalam Undang-undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 disebutkan bahwa unsur kesehatan paripurna adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Itu artinya, setiap warga Indonesia punya hak untuk dapat hidup sehat.

Atasi dengan Germas dan Curhat

Jika kita terkena stres di tempat kerja, tak perlu khawatir. Kita sebenarnya bisa loh mengatasinya. Germas adalah salah satu solusinya.

Apa itu germas? Germas merupakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, merupakan tindakan yang sistematis dan terencanan yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Intinya, germas adalah pembiasaan diri dalam berperilaku sehat. Selain guna meningkatkan produktivitas penduduk, germas juga bertujuan dalam menurunkan beban biaya pelayanan kesehatan serta memperbaiki kualitas hidup masyarakat.

Logo GERMAS (dok. depkes.go.id)
Germas berfokus pada tiga hal yang tentu saja bisa kita lakukan dengan mudah. Fokus pertama adalah aktivitas fisik. Aktivitas fisik adalah langkah termudah yang bisa kita lakukan. Caranya pun mudah. Intinya lakukan aktivitas fisik apapun secara konsisten dan kontinyu. Misalnya, melakukan olah raga ringan seperti berjalan kaki selama beberapa menit.

Kedua adalah makan buah dan sayur. Kandungan gizi dan vitamin yang terkandung pada buah-buahan dan sayuran sangat bermanfaat buat kesehatan. Ini bisa mencegah penyakit yang timbul akibat stres atau depresi yang kita rasakan di tempat kerja.

Terakhir adalah cek kesehatan. Jika kita menemukan ada yang tidak beres pada diri kita, kita bisa datang ke dokter atau berkonsultasi kepada ahlinya. Tak ada salahnya pula jika kita pergi ke psikiater jika dirasa kita belum sanggup dalam mengatasinya. Hal ini dilakukan guna meminimalisir hal-hal buruk yang terjadi pada kita, terutama yang terkait masalah kesehatan jiwa.
Langkah-langkah GERMAS (dok. kemkes.go.id)
Selain germas, cara lain yang bisa kita lakukan dalam mengatasi stres adalah dengan curhat (tulisan saya tentang curhat dalam mengatasi depresi bisa dibaca di sini), terutama jika kita merasa masalah yang kita hadapi terlalu berat. Ceritakanlah masalah yang kita hadapi kepada orang yang kita percayai. Mungkin tidak berarti masalah kita akan langsung selesai saat kita curhat. Namun setidaknya dengan curhat beban yang kita hadapi akan berkurang dan terasa lebih ringan karena telah dibagikan kepada orang lain. Bagaimanapun, dua kepala lebih baik daripada satu kepala. Begitu pun jika ada yang mengalami depresi atau stres terutama di tempat kerja, kita bisa turut membantunya dengan mendengarkan keluh kesahnya. Dengarkan saja, itu sudah sangat membantu ia dalam memulihkan dirinya.

Langkah-langkah di atas kelihatannya remeh-temeh. Namun sebenarnya jika dilakukan secara konsisten dan terus-menerus dampaknya sangat besar pada kesehatan kita. Yuk biasakan dari sekarang!

Comments

  1. Benwr banget deh, sebenarnya simple ya buat hidup bahagia saat ini, cukup lakukan gerakan fisik, jangan malas, dan biasakan curhat untuk melepaskan penat setelah seharian bekerja, jangan dipendam sendiri. Heheh

    ReplyDelete
  2. Wah, setuju...stres itu bisa menyerang siapa saja, kapan pun dan dimanapun. Yuk curhat! ternyata yang stres malahan banyakan perempuan daripada laki ya..hmm..kudu lebih baik lagi nih mengelola dan mengatasi stres dengan cara yang baik. Makasi yaa tips nyaa akan sangat membantu aku banget nih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya stres lebih banyak menyerang wanita, tapi bunuh diri lebih banyak menyerang pria. Budayakan curhat saat stres yuk!

      Delete
  3. makan buah dan sayur. hmm kiat ini slalu mujarab ya

    ReplyDelete

Post a Comment